Entri Populer

Jumat, 21 Oktober 2011

Praktek Primary 6 "Pisang Goreng Kremes"

PISANG GORENG KREMES (untuk 6 Porsi) 

Bahan:
* 10 bh pisang kepok tua dan masih mentah, kupas, potong seperti kipas
* 600 ml minyak goreng

Pelapis:
Aduk rata bahan-bahan ini:
* 375 g tepung terigu protein sedang
* 3/4 sdt garam
* 750 ml air
* 3 sdm tepung beras
* 1/2 sdm gula tepung

Kremes:
Aduk rata bahan-bahan ini:
* 1000 ml air
* 240 g tepung beras
* 45 g tepung sagu tani
* 1 sdt garam
* 20 g gula merah, sisir halus
* 2 kuning telur
* Pewarna kuning tua secukupnya

Cara Membuat:
* Panaskan minyak goreng, tuangkan 1 sendok sayur adonan kremes, biarkan mengembang, kecilkan api, kumpulkan menjadi satu.
* Di tempat penggorengan terpisah, panaskan minyak. Celupkan pisang ke bahan pelapis, masukkan ke gorengan kremes, lumuri dengan kremes hingga menutupi seluruh bagian pisang.
* Goreng hingga matang dan angkat.

soal mid civic primary 3

soal mid civic primary 4

soal mid civic primary 5

soal mid civic primary 6

soal mid social primary 2

soal mid social primary 3

soal mid social primary 6

soal mid social primary 5

Soal mid social Primary 4

Kamis, 13 Oktober 2011

Dukung "KOMODO" yuuk

Bangsa ini adalah bangsa yang kaya

dan kekayaan itu harus dimanfaatkan dan dilestarikan..

Sudah saatnya bangun bangsaku,,,,,

ingin ikut serta membangun bangsa ini..

gampang kok cukup ketik KOMODO kirim ke 9818 

cuman "1 rupiah", atau klik www.pilihkomodo.com...

"AKU MENGAJAK SEMUA UNTUK MENDUKUNG PULAU KOMODO MENJADI BAGIAN TUJUH KEAJAIBAN DUNIA'  dan....ini sebagian info tentang KOMODO

 

"Empat Misteri Komodo yang Berhasil Dikuak Peneliti menguak asal usul Komodo, rahasia di balik air liurnya"

http://nasional.vivanews.com/news/read/254669-sejak-1978--tanjung-datu-wilayah-indonesiaRabu, 12 Oktober 2011, 06:56 WIB
Elin Yunita Kristanti

VIVAnews - Pulau Komodo menjadi jagoan Indonesia dalam ajang tujuh keajaiban alam baru dunia atau New7Wonders of nature. Pulau di Nusa Tenggara Timur itu adalah habitat asli Komodo. 

Sejarah mencatat, hewan dijuluki 'dinosaurus terakhir di muka bumi'.  Keberadaannya baru dikenal luas pada tahun 1910. Kala itu kolonial Belanda mendengar kisah rakyat soal 'buaya yang hidup di darat'. Beberapa tahun kemudian, sebuah makalah ilmiah terbit, mengidentifikasi Komodo sebagai kadal monitor. Nama latin Varanus komodoensis pun disematkan padanya. Mulai 1915, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk melindungi hewan langka itu.

Tak hanya unik, biawak Komodo ini telah lama menjadi obyek penelitian banyak ilmuwan. Satu persatu para ilmuwan menguak misteri Komodo. Berikut hasil penelitian ilmuwan tentang Komodo:

1. Asal usul Komodo
Meski habitat aslinya di NTT, penelitian ahli pada tahun 2009 menyimpulkan, Komodo  ternyata bukan hewan asli Indonesia.

Ahli palaeontologi dan arkeologi dari Australia, Malaysia, dan Indonesia membuktikan tulang Komodo sama dengan tiga fosil hewan yang ditemukan di Queensland. Itu memperkuat teori bahwa Australia adalah tempat evolusi Komodo.

Fosil yang ditemukan di Queensland menunjukan bahwa Komodo berasal dari Australia empat juta tahun yang lalu dan bertahan kira-kira hingga 300.000 tahun lalu.

Para peneliti juga menemukan bahwa Komodo menyebar ke sejumlah wilayah, kemudian sampai di Pulau Flores sekitar 900.000 tahun lalu -- rumah terbaik bagi hewan itu.

Sementara di tempat asalnya, Australia, Komodo punah 50.000 tahun lalu -- bertepatan dengan saat manusia tiba di Australia. Komodo juga menghilang dan punah di beberapa pulau lain di Indonesia, kecuali Flores.

2. Bisa melahirkan dalam kondisi perawan
Perempuan mungkin bisa hidup tanpa laki-laki, ini setidaknya berlaku untuk Komodo. Biawak raksasa betina bisa menghasilkan bayi tanpa pembuahan jantan.

Flora, Komodo yang tinggal di Chester Zoo, London menjadi buktinya. Pada 2006 lalu, ia melahirkan delapan telur Komodo. Melalui proses partenogenesis - reproduksi aseksual tanpa pembuahan, dalam keadaan perawan.

Kejadian di kebun binatang London itu adalah kali pertamanya partenogenesis pada Komodo yang tercatat terjadi di dunia.

Ilmuwan menguak reproduksi Komodo bisa dilakukan dengan dua cara: seksual atau aseksual, tergantung pada kondisi lingkungan mereka. Di kebun binatang, biasanya Komodo betina ditempatkan terlisah dari yang lain.

3. Misteri gigitan mematikan Komodo
Meski berbadan besar - bisa mencapai 3 meter, gigitan Komodo termasuk lembek. Namun, entah bagaimana, kadal raksasa itu bisa memangsa hewan besar, seperti kerbau misalnya.

Apa rahasia gigitan Komodo?
Ahli biologi dari University of New South Wales, Australia menemukan, dalam mulut Komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet.

Gigi runcing itu dikombinasikan dengan otot kuat di lehernya yang gemuk. "Kombinasi teknik makan cerdas dan tajamnya gigi, memungkinkan gigitannya bisa berakibat mematikan," kata ahli biologi, Stephen Wroe.

Untuk menguak misteri gigitan Komodo, para ahli membangun sebuah model kepala dan tenggorokan hewan itu dengan perangkat lunak. Rahang Komodo boleh saja lemah, tapi 100 juta tahun evolusi telah memberinya senjata yang ampuh.

"Komodo punya teknik makan yang unik, terus menerus menarik makanannya." Ia menangkap mangsanya dan menghujamkan 60 gigi tajam. Menutupi kekurangan gigitan yang lemah, otot tenggorokannya yang kuat akan menarik mangsa masuk ke perut."
Komodo akan menelan utuh-utuh mangsanya dan memuntahkan sisa-sisa yang tak dapat ia cerna: rambut dan sebagian tulang.

4. Di balik air liur Komodo yang mematikan
Selain keunikan teknik makannya, Komodo juga memiliki senjata lain untuk melumpuhkan mangsanya: air liur.

Meski seekor hewan bisa lolos dari serangan Komodo, ia segera melemah dan akhirnya mati.

Untuk jangka waktu yang lama, peneliti menduga, bakteri di air liur hewan itu bertanggung jawab menimbulkan luka infeksi yang parah pada korbannya. Bakteri itu meracuni darah korban.

Namun, dugaan itu terbantahkan pada tahun 2005 lalu. "Adanya bakteri dalam air liur Komodo atelah menjadi dongeng ilmiah," kata Bryan Fry, peneliti racun di University of Melbourne, Australia.

Fry dan timnya mempelajari susunan biokimia dalam air liur Komodo. Mereka menemukan, racun tersebut bisa dengan cepat menurunkan tekanan darah, mempercepat hilangnya darah, dan membuat korban menjadi syok -- hingga tak berdaya melawan.

Para ilmuwan menemukan, apa yang terkandung dalam liur Komodo serupa dengan racun yang dimiliki ular paling berbisa yang hidup di pedalaman Taipan, Australia.

Sementara para rekannya takjub dengan penemuan ini, Fry mengaku tak heran. Sebab, penelitian yang pernah ia lakukan sebelumnya menemukan, sejumlah spesies kadal -- seperti Iguana, kadal tak berkaki, dan kadal monitor juga memiliki bisa. (disarikan dari LiveScience)

Senin, 10 Oktober 2011

Semangat Kehidupan...

"Perjalanan hidup ini tak semulus yang kau bayangkan"
Ungkapan seorang perempuan pedagang kelontong yang mencari keberuntungan hidup di sandaran gapura sebuah kampung di perkotaan. Maksud hati ada apa ini?? aku yang hanya "bocah" (badannya kebo pikirannya lom pecah) terhenyak mendengarkan kalimat itu...
Perempuan yang sudah cukup umur itu ternyata mendengarkan keluhan aku ketika ngobrol dengan teman ceritaku,
Cerita ku dengan temanku yang waktu itu baru lulus sebagai sarjana kebingungan mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar dan "keahlianku". Akan mencari pekerjaan yang pantas kenapa sulitnya  minta ampun..
Kerja yang tidak sesuai dengan "gelar" rasanya malu dan gengsi, apalagi lulus belum dapat kerja atau nganggur. Malunya "gimana gitu". ah...masa bodoh yang penting gelar sarjana sudah di "kantong". Pikir canda teman-temanku, sambil menikmati es teh ku renungkan apa yang ku lakukan jika seperti inii terus,, masuk PNS dengar berita harus bayar dengan nominal lebih 100 jutaan, mau usaha harus punya modal yang cukup...ah..... damn.....muak ku dengar berita calon PNS yang sogok menyogok apalagi PNS yang leha-leha...(jengkel dalam hati). Apa jadinya bangsa ini....haaaaaaaaaaa kesel rasanya ngomongin itu . Waktu terus berjalan dan aku tetap ngemeng-ngemeng dengan teman dan perempuan itu. Perempuan tua itu bercerita " hidup di bangsa ini harus banyak bersyukur, karena sudah bisa makan saja bersyukur. ( dalam benak ku bersyukur aja kurang bu, harus ada usaha tho bu,, ) usaha dan bersyukur tepatnya....Usaha yang harus diiringi dengan doa. Perempuan tua itu berkata "nak kalau ingin sukses bukan hanya sukses materi namun sukses agama, dan lingkungan sosial, aku ini orang bodoh cuma lulus SD, orang sukses itu hidupnya tenang". Senangnya aku mendengarkan kalimat itu, di dunia ternyata masih ada orang yang seperti itu. Dan baginya tidak dikenal banyak orang adalah kebahagiaan. sedikit cerita untuk mengingat peristiwa itu....BESOK LAGI INSYA ALLAH AKAN DILANJUTKAN....

puisiku........."Tamparan Hari Ini"

Bentang alam "menyunyi"..
Diantara daun-daun yang layu,,
Mengunggah kehidupan yang berujung pada kekuasaan,,
Hidup apa yang kau cari dariku....
Seuntai bunga pacar air yang layu karena keegoisanmu..
Hai penguasa ingin kutampar wajahmu..
Rakyatmu seperti ini..
Tempat yang harusnya kubanggakan,,,
Kini berujung pada nestapa...
Allahu Akbar.....
Allahu Akbar......
Hanya padamu aku berserah...
Hanya padamu aku memohon...
Duh Gusti...
Gusti....
Gusti allah....
Ku kan bersujud padaMU...