"Perjalanan hidup ini tak semulus yang kau bayangkan"
Ungkapan seorang perempuan pedagang kelontong yang mencari keberuntungan hidup di sandaran gapura sebuah kampung di perkotaan. Maksud hati ada apa ini?? aku yang hanya "bocah" (badannya kebo pikirannya lom pecah) terhenyak mendengarkan kalimat itu...
Perempuan yang sudah cukup umur itu ternyata mendengarkan keluhan aku ketika ngobrol dengan teman ceritaku,
Cerita ku dengan temanku yang waktu itu baru lulus sebagai sarjana kebingungan mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar dan "keahlianku". Akan mencari pekerjaan yang pantas kenapa sulitnya minta ampun..
Kerja yang tidak sesuai dengan "gelar" rasanya malu dan gengsi, apalagi lulus belum dapat kerja atau nganggur. Malunya "gimana gitu". ah...masa bodoh yang penting gelar sarjana sudah di "kantong". Pikir canda teman-temanku, sambil menikmati es teh ku renungkan apa yang ku lakukan jika seperti inii terus,, masuk PNS dengar berita harus bayar dengan nominal lebih 100 jutaan, mau usaha harus punya modal yang cukup...ah..... damn.....muak ku dengar berita calon PNS yang sogok menyogok apalagi PNS yang leha-leha...(jengkel dalam hati). Apa jadinya bangsa ini....haaaaaaaaaaa kesel rasanya ngomongin itu . Waktu terus berjalan dan aku tetap ngemeng-ngemeng dengan teman dan perempuan itu. Perempuan tua itu bercerita " hidup di bangsa ini harus banyak bersyukur, karena sudah bisa makan saja bersyukur. ( dalam benak ku bersyukur aja kurang bu, harus ada usaha tho bu,, ) usaha dan bersyukur tepatnya....Usaha yang harus diiringi dengan doa. Perempuan tua itu berkata "nak kalau ingin sukses bukan hanya sukses materi namun sukses agama, dan lingkungan sosial, aku ini orang bodoh cuma lulus SD, orang sukses itu hidupnya tenang". Senangnya aku mendengarkan kalimat itu, di dunia ternyata masih ada orang yang seperti itu. Dan baginya tidak dikenal banyak orang adalah kebahagiaan. sedikit cerita untuk mengingat peristiwa itu....BESOK LAGI INSYA ALLAH AKAN DILANJUTKAN....
Ungkapan seorang perempuan pedagang kelontong yang mencari keberuntungan hidup di sandaran gapura sebuah kampung di perkotaan. Maksud hati ada apa ini?? aku yang hanya "bocah" (badannya kebo pikirannya lom pecah) terhenyak mendengarkan kalimat itu...
Perempuan yang sudah cukup umur itu ternyata mendengarkan keluhan aku ketika ngobrol dengan teman ceritaku,
Cerita ku dengan temanku yang waktu itu baru lulus sebagai sarjana kebingungan mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar dan "keahlianku". Akan mencari pekerjaan yang pantas kenapa sulitnya minta ampun..
Kerja yang tidak sesuai dengan "gelar" rasanya malu dan gengsi, apalagi lulus belum dapat kerja atau nganggur. Malunya "gimana gitu". ah...masa bodoh yang penting gelar sarjana sudah di "kantong". Pikir canda teman-temanku, sambil menikmati es teh ku renungkan apa yang ku lakukan jika seperti inii terus,, masuk PNS dengar berita harus bayar dengan nominal lebih 100 jutaan, mau usaha harus punya modal yang cukup...ah..... damn.....muak ku dengar berita calon PNS yang sogok menyogok apalagi PNS yang leha-leha...(jengkel dalam hati). Apa jadinya bangsa ini....haaaaaaaaaaa kesel rasanya ngomongin itu . Waktu terus berjalan dan aku tetap ngemeng-ngemeng dengan teman dan perempuan itu. Perempuan tua itu bercerita " hidup di bangsa ini harus banyak bersyukur, karena sudah bisa makan saja bersyukur. ( dalam benak ku bersyukur aja kurang bu, harus ada usaha tho bu,, ) usaha dan bersyukur tepatnya....Usaha yang harus diiringi dengan doa. Perempuan tua itu berkata "nak kalau ingin sukses bukan hanya sukses materi namun sukses agama, dan lingkungan sosial, aku ini orang bodoh cuma lulus SD, orang sukses itu hidupnya tenang". Senangnya aku mendengarkan kalimat itu, di dunia ternyata masih ada orang yang seperti itu. Dan baginya tidak dikenal banyak orang adalah kebahagiaan. sedikit cerita untuk mengingat peristiwa itu....BESOK LAGI INSYA ALLAH AKAN DILANJUTKAN....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar